Langsung ke konten utama

 

Dear Sahabat

 

Langkahku terus berkelana mencari keberadaanmu,

Memoriku semakin meredup bila mengingatmu.

Kini kalbuku penuh rindu tiada tara menyebut namamu,

Siapakah sahabat yang paling mengerti?

Aku ingin sahabat kala susah jadi senang,

Aku ingin sahabat saat mimpi jadi nyata.

Aku ingin sahabat menggiring arah saat ku sesat

Aku ingin sahabat saat malam jadi siang

Aku ingin sahabat saat air mata punya kisah tentang kita

Duduk bersama bercerita tentang masalah di masa lalu

Kini jejak langkahku lelah menjadi musafir tiada arah

Pikirku melayang tak terbayang

Rinduku menjadi luka

Hari-hariku tak bermakna demikian

Mentariku terasa redup di kala pagi

Mendungku jadi kelabu di kala hujan

Kau perlahan-lahan pudar diterpa rindu nan syahdu

Kau tak menentu menjelajah dalam pikirku

Kini sahabat hanyalah narkotika saat merasuk dan merusak akal sehatku

Kini sahabat hanyallah ombak rindu tiada menyepi

Kini sahabat tinggallah nama dalam relung hati, titisan relung jiawaku

 

 

Blue Sky, 14 Februari 2021

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

  Dear Pengagum Rahasiaku                R asa yang membuatku resah, tanpa ada kabar darimu. S osok motivator dikeheningan malam via suara, rasa ini terlalu dalam hingga aku lupa sosok diriku sendiri. K adang aku menari di atas indahnya pelangi, yang tercitra dihadapanku. R asa yang membuatku percaya kau adalah pengagum rahasiaku, yang tak terusik oleh hati yang lan. T erima kasih untuk setiap detik, menit, dan jam yang kau suguhkan untuk mendengar keluh kesahku. W aktu dan suaramu begitu berarti bagi malamku   Blue Sky  

Sepucuk Surat Untuk Ibunda

  Sepucuk Surat Untuk Ibunda S enyumanmu terngiang dalam anganku N as i hatmu menjadi rindu dalam malamku P elukan hangat darimu selalu terasa sepanjang tidurku. K asih sayangmu sepanjang masa, pengorbananmu tiada batas. A tmaku terlena tanpa hadirmu, dunia merombak akal sehat putri kecilmu. T erkadang sulit untuk menepih hanya dalam diam, agar keresahan teredam. N yanyian indah terasa memilukan, menelusuri jalan hidup penuh liku. D ebu jalanan yang nampak dipelupuk mata, hanya menjadi sampah kota. P ara penjilat negara berkelakar dimana-mana, sengaja ku tulis surat agar ibunda tahu aku bersedih dalam negeri yang ku tapaki. T iada jejak dariku, melainkan sepucuk surat untuk ibunda hanya rindu dalam sabar meniti masa depan gemilang. A kan ada lelah jadi senyum bahagia, akan ada air mata haru di atas desakan rindu. A kan ada ibunda di setiap jejak langkahku _Blue Sky_ 

Jejak Impian berkahTakdir Tuhan

  Melanjutkan studi ke bangku kuliah adalah impian setiap orang dalam mewujudkan cita-cita. Namun, karena keuangan keluargaku yang minim sehingga aku memilih untuk istirahat selama satu tahun. Ibuku pernah bilang "memberimu sesuap nasi saja sudah cukup, selebihnya tentang masa depanmu ibu hanya bisa berdo'a agar keberuntungan selalu pada orang yang mau berusaha dan kerja keras". Mendengar ucapan ibu aku jadi berfikir pasti ibu lelah dalam menafkahiku seorang diri tanpa ayah, aku memutuskan untuk tidak lanjut kuliah selama itu aku berusaha untuk mengumpulkan uang untuk biaya untuk masuk kuliah tahun depan nanti. Aku pernah berputus asa, agar tidak menambah beban bagi ibu dengan melanjutkan kuliah. Sampai akhirnya berkah do'a ibu dan orang-orang yang aku sayangi, sehingga aku ditawarkan untuk memilih Universitas yang ingin aku pilih sebagai studi lanjutan ke jenjang perkuliahan. Namun, jalanku begitu diuji dengan hal-hal yang tidak diduga menuju universitas impian awaln...