Langsung ke konten utama

Jejak Impian berkahTakdir Tuhan



 Melanjutkan studi ke bangku kuliah adalah impian setiap orang dalam mewujudkan cita-cita. Namun, karena keuangan keluargaku yang minim sehingga aku memilih untuk istirahat selama satu tahun. Ibuku pernah bilang "memberimu sesuap nasi saja sudah cukup, selebihnya tentang masa depanmu ibu hanya bisa berdo'a agar keberuntungan selalu pada orang yang mau berusaha dan kerja keras". Mendengar ucapan ibu aku jadi berfikir pasti ibu lelah dalam menafkahiku seorang diri tanpa ayah, aku memutuskan untuk tidak lanjut kuliah selama itu aku berusaha untuk mengumpulkan uang untuk biaya untuk masuk kuliah tahun depan nanti. Aku pernah berputus asa, agar tidak menambah beban bagi ibu dengan melanjutkan kuliah. Sampai akhirnya berkah do'a ibu dan orang-orang yang aku sayangi, sehingga aku ditawarkan untuk memilih Universitas yang ingin aku pilih sebagai studi lanjutan ke jenjang perkuliahan. Namun, jalanku begitu diuji dengan hal-hal yang tidak diduga menuju universitas impian awalnya aku ingin berkuliah di Universitas yang aku impikan ternyata apa yang aku inginkan tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Aku memilih Universitas Darussalam sebagai studi jenjang perkuliahan karena ekonomi keluarga yang minim indikasinya aku harus bisa lolos untuk mendapatkan beasiswa agar mampu kuliah dan melanjutkan impian sejak tertunda tahun kemarin. Lalu kesempatan itu datang secara tiba-tiba aku ditawarkan oleh sebuah keluarga yang baik dan mau membiayai kuliahku sampai ke tahap lolos mendaptkan beasiswa. Banyak hal yang kulakukan dan dapatkan selama tinggal dikeluarga tersebut mulai dari rasa bahagia,sedih, bercampur aduk seakan Tuhan sedang mengujiku dengan caranya. Alhamdulillah setelah ibu memberiku izin untuk pergi pada tanggal 26 agustus 2020 aku berangkat ke kota berbekal do'a ibu dan kakekku aku melangkahkan dan memantapkan niatku untuk pergi. Yang terlintas dibenahku saat sampai kekota adalah betapa kejamnya dunia perkotaan yang berbeda jauh dengan desa. Tapi ini adalah pilihanku apapun resikonya aku harus bisa melewati setiap resiko yang aku hadapi itu. Hari pertama aku menginjakan kakiku di Universitas Darussalam Ambom, rasanya hatiku begitu bahagia dan senang akhirnya aku bisa melanjutkan studiku.

Setelah itu aku mempersiapkan segala hal yang diperlukan dalam tahap seleksi calon penerima beasiswa, ternyata ada satu ujian lagi yang Tuhan perhadapkan untukku disaat semua yang diperlukan untuk bisa mendapatkan beasiswa ternyata NISN pada Porlap tidak bisa terjangkau dan harus divalidasi ke pusat agar mendapatkan NISN yang baru. Setelah semua dinyatakan lolos akhirnya NISN berhasil divalidasi karena terlambat aku dimasukan sebagai cadangan. Alhamdulillah setelah melewati tahap berikutnya yang sama seperti teman-teman lain, ternyata aku berhasil lolos sebagai penerima beasiswa betapa rasa syukur yang  begitu dalam tiada mengira bahwa aku bisa lolos. Setelah itu cerita tentangku bersama dengan Unidar Ambon dimulai banyak hal tentang teman baru, orang-orang baru yang begitu akrab sehingga aku mulai betah dan senang berada di Universitas Darussalam Ambon. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sepucuk Surat Untuk Ibunda

  Sepucuk Surat Untuk Ibunda S enyumanmu terngiang dalam anganku N as i hatmu menjadi rindu dalam malamku P elukan hangat darimu selalu terasa sepanjang tidurku. K asih sayangmu sepanjang masa, pengorbananmu tiada batas. A tmaku terlena tanpa hadirmu, dunia merombak akal sehat putri kecilmu. T erkadang sulit untuk menepih hanya dalam diam, agar keresahan teredam. N yanyian indah terasa memilukan, menelusuri jalan hidup penuh liku. D ebu jalanan yang nampak dipelupuk mata, hanya menjadi sampah kota. P ara penjilat negara berkelakar dimana-mana, sengaja ku tulis surat agar ibunda tahu aku bersedih dalam negeri yang ku tapaki. T iada jejak dariku, melainkan sepucuk surat untuk ibunda hanya rindu dalam sabar meniti masa depan gemilang. A kan ada lelah jadi senyum bahagia, akan ada air mata haru di atas desakan rindu. A kan ada ibunda di setiap jejak langkahku _Blue Sky_ 

Dear Syafa Alila

                                                                        Dear Syafa Alila Hai, Syafa Alila, bayi mungil kecil, syafa anak yang kuat semoga syafa tumbuh jadi anak yang sholehah yah! Aamin Ya Rabbal Alamin… Dari pojok percakapan anatara Aku dan temanku via whatsApp, hari ini kita janjian untuk ketemuan di kampus sebelum dia balik ke kampung halaman, tapi karena Aku terlambat ke kampus jadi kita gagal ketemu. Terus aku mencoba menanyakan keberadaan temanku tiba-tiba percakapan itu dimulai saat foto bayi mungil kecil di kirim via whatsApp dengan catatan pesan dikolom wa, “maaf yah aku tidak bisa lama-lama dikampus aku harus pulang lebih awal untuk menjaga bayi kecil yang baru saja lahir tanggal 14 Juni 2024”. Kemudian chat kita semakin berlanjut, temanku menjelas...
  Empat Srikandi   J alan takdir telah mencatat tentang sejarah kita bertemu. K ita sepasang sahabat yang dipertemukan karena tujuan, kalian punya keunikan dala m jiwa mutiara kalian.. y akinlah T uhan selalu menjaganya hangatnya hubungan ini. J angan ragu untuk meresah jiwa, karena kita ditakdirkan untuk sebuah pertemuan. Ya Rabb A ku bersimpuh memohon ja n g a lah senyum diantara kami. U ntuk menumbuhkan rasa memiliki diantara kita, aku benar-benar menaruh hati pada empat srikandi.     Blue Sky